KHUBAH IDUL ADHA 2015/1436 H.
24 Septeber 2015 di
masjid al mubarok Kel.Kaweron
QURBAN DAN MUSIBAH CRANE DI MASJIDIL HARAM
Oleh : Drs. H. Sudono
Al-Qudsi, M.H.
Allohu Akbar x 9 , la
ilaha illalohu allohu akbar Allohu Akbar walillahil hamd
اَلْحَمْدُ
لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ إِِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أََنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ
لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ
اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُو
Setiap tahun
berjuta-juta umat Islam memadati kota Makah, tempat Ka’bah/Masjidil Haram
berada. Pada 9 Dzulhijjah kemarin, hampir 3 juta umat Islam berkumpul, wukuf di
padang Arafah, sembari mengumandangkan takbir dan tahmid, memuji kebesaran dan
kemuliaan Allah Swt.
Selain rasa bahagia
karena dapat menunaikan rukun Islam yang ke lima, pastilah saudara-saudara
kita, para jamaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia ini amat berduka,
mengingat musibah jatuhnya crane (mesin derek) di lantai tiga
Masjidil Haram, dekat pintu As-Salam. Tak seorangpun mengira terjadinya
peristiwa kecelakaan yang menewaskan sebanyak 107 jemaah dan 238 orang lainnya
menderita luka-luka. Sebanyak 10 orang dari 107 korban meninggal berasal
dari Indonesia.
Musibah ini terjadi
pada hari Jum’at, 11 September 2015, pk. 17.35 menjelang waktu Maghrib tiba,
diawali dengan badai disertai hujan es. Saat ribuan dari jutaan Muslim dari
berbagai penjuru dunia berkumpul untuk menjalankan ibadah haji. Masjidil Haram
biasanya mengalami puncak kepadatan pada Jumat saat Umat Muslim biasa Salat
Jumat. Sebagian besar korban tertimpa crane saat melaksanakan
thawaf. Di antara mereka ada yang meninggal ketika sedang berdzikir, ada pula
yang baru selesai thawaf, sedangkan sebagian yang lain sedang bermunajat kepada
Rabbul Alamin.
Dari musibah ini,
terdapat beberapa keutamaan jamaah haji yang menjadi korban tertimpa crane di
Masjidil Haram. Dan hanya Allah yang mengetahui hikmah di balik musibah ini.
Sebagai pelajaran, hikmah dari peristiwa sebagaimana tersebut dalam sabda Nabi
saw antara lain:
1.
Meninggal di hari Jumat dilindungi Allah dari adzab
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ
يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ
الْقَبْرِ
Artinya: “Dari
Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia
pada hari Jumat atau pada malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari
fitnah (pertanyaan) kubur.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Humaid, Abu Ya’la,
dan Al-Baihaqi).
2.
Syahid bagi yang meninggal tertimpa reruntuhan. Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرِقُ
وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Syuhada itu ada lima,
yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un, orang yang meninggal karena
penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa
reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits
Abu Hurairah).
3.
Meninggal di jalan Allah, yaitu sedang atau akan beribadah haji.
Abu Hurairah
radhiyallahu anhu menyampaikan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :
مَا تَعُدُّوْنَ الشَّهِيْدَ فِيْكُمْ؟
قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ.
قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيْلٌ. قَالُوْا: فَمَنْ هُمْ يَا
رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ
مَاتَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فيِ الطَّاعُوْنَ فَهُوَ
شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَالْغَرِيْقُ شَهِيْدٌ
“Siapakah yang
terhitung syahid menurut anggapan kalian?” Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, siapa yang terbunuh di
jalan Allah maka ia syahid.” Beliau menjawab, “Kalau begitu, syuhada
dari kalangan umatku hanya sedikit.” “Bila demikian, siapakah mereka
yang dikatakan mati syahid, wahai Rasulullah?” tanya para sahabat. Beliau
menjawab, “Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa
yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena
penyakit tha’un maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka
ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid.” (HR. Muslim)
4.
Meninggal ketika sedang beramal shalih.
Hudzaifah radhiyallahu
anhu menyampaikan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
مَنْ قَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ابْتِغَاءَ
وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ
وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang
mengucapkan La ilaaha illallah karena mengharapkan wajah Allah yang ia
mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang
berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang ia mengakhiri hidupnya
dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu
sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang ia mengakhiri hidupnya dengan amal
tersebut maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad, sanadnya shahih).
Maka atas musibah yang
menimpa, kita mohon semoga Allah berkenan menerima amalan para korban jatuhnya
crane di Masjidil Haram, dan menjadikan mereka sebagai syuhada.
Kita memohon kepada
Allah agar merahmati dan mengampuni mereka, serta memberikan kesabaran dan
ketenangan kepada sanak keluarga yang mereka tinggalkan.
Demikian khutbah
singkat ini semoga bermanfaat, amiin.
Khutbah kedua
Allohu Akbar x 7
Alohu Akbar kabiro,walhamdu lillahi kasyiro, wa
subhanallohi bukrota wa ashila, la ilaha
illallohu wallohu akbar , allohu akbar walillahilhamd.
الحمد لله – الحمد لله رب
العالمين - الذي قال فى كتابه الكر يم – ولله علي الناس
حج البيت من استطع اليه سبيلا - اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له – و
اشهد ان
محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده
- اللهم صل علي سيد نا محمد - وعلي اله
واصحا به ومن وله - ايها
الجحاج -
رحمكم الله - اتوا الله -
اتوا الله حق تقا ته - ولا تموتن الا وانتم مسلمون – قال تعالي في
كتابه الكر يم – ان الله وملائكته يصلون علي النبي يا ايها الذين امنا صلوا عليه
وسلموا تسليما - اللهم صل علي سيد نا
محمد - وعلي اله واصحا به اجمعين – وعن التابعين – وتابع
التابعين وتابعهم باءحسان الي يوم الدين
وارحمنا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين – اَللَّهُمَّ
انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ
وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ.
اللهم اغفر للمؤمنين
والمؤمنات والمسلمين و المسلمات - الاْحياء منهم والاْموات - اَللَّهُمَّ اِنَّا
نَسْأَلُكَ حَجًّا مَبْرُوْرًا ، وَسَعْيًا مَشْكُوْرًا ، وَذَنْباً مَغْفُوْرًا ،
وَعَمَلاً صَالِحًا مَقْبُوْلاً ، وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ ، يَا عَالِمَ مَا
فىِ الصُّدُوْرِ اَخْرِجْنَا يَا اَلله مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلىَ النُّوْرِ - ربنا اغفر لنا ذنوبنا ولاءخوننا الذين سبون بالائمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا انك رؤف رحيم – ربنا اتنا في الدنيا حسنة
وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار – عباد الله – ان الله ياْمر بالعد ل
والاءحسان وئتاء ذي القربي وينهي عن
الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون -
فاذكرو الله العطيم يذكركم – واسئلوه من فضله يعطيكم – ولذكر الله اكبر
- والسلا م عليكم ورحمة الله وبركا
ته -