3 AMAL PENGHAPUS DOSA & MENINGGIKAN DERAJAT📚
*1▶ Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai.*
*2▶ Memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid.*
*3▶ Menunggu shalat setelah shalat.*
*2▶ Memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid.*
*3▶ Menunggu shalat setelah shalat.*
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda :
ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات؟ قالوا : بلى يا رسول الله، قال: إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطا إلى المسجد وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط فذلكم الرباط فذلكم الرباط.
“Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat ? Mereka menjawab, “Mau , wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda : “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah Ar-Ribath” (HR. Muslim)
____________
ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات؟ قالوا : بلى يا رسول الله، قال: إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطا إلى المسجد وانتظار الصلاة بعد الصلاة فذلكم الرباط فذلكم الرباط فذلكم الرباط.
“Apakah kalian mau aku tunjukkan amalan yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat ? Mereka menjawab, “Mau , wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda : “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah Ar-Ribath” (HR. Muslim)
____________
*1▶ Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai.*
" Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai” maksudnya adalah ketika matahari bersinar terik di musim panas, atau pada malam hari di musim dingin dan menjelang shubuh. Karena pada saat-saat seperti itu, orang melakukan wudhu lebih cenderung untuk sekedar menunaikan rukun dan syarat sahnya saja, dan akan banyak sunnah-sunnah wudhu ditinggalkan.
" Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai” maksudnya adalah ketika matahari bersinar terik di musim panas, atau pada malam hari di musim dingin dan menjelang shubuh. Karena pada saat-saat seperti itu, orang melakukan wudhu lebih cenderung untuk sekedar menunaikan rukun dan syarat sahnya saja, dan akan banyak sunnah-sunnah wudhu ditinggalkan.
*2▶ Memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid.*
“Berjalan kaki menuju ke masjid lebih utama daripada berkendaraan. Namun jangan sampai dalam menerapkan sunnah menyebabkan sunnah yang lebih utama ditinggalkan. Misalnya : Jangan gara-gara ingin berjalan kaki ke masjid, menyebabkan ketinggalan shalat berjama’ah. Hendaknya yang rumahnya lebih jauh dari masjid, lebih awal berangkat agar dapat berjalan kaki menuju masjid dan tidak ketinggalan berjama’ah. Atau bagi yang rumahnya sangat jauh dari masjid, sehingga mengharuskan dirinya berkendaraan, maka hendaknya memarkir kendaraannya agak jauh dari masjid, supaya tetap dapat menerapkan sunnah berjalan kaki menuju masjid.
Berjalan dengan langkah pendek-pendek lebih utama daripada langkah panjang-panjang. Karena secara matematis saja, dengan jarak yang sama, langkah pendek-pendek lebih banyak daripada langkah panjang-panjang. Dengan demikian, kebaikan atau keutamaan yang didapat juga akan lebih banyak.
“Berjalan kaki menuju ke masjid lebih utama daripada berkendaraan. Namun jangan sampai dalam menerapkan sunnah menyebabkan sunnah yang lebih utama ditinggalkan. Misalnya : Jangan gara-gara ingin berjalan kaki ke masjid, menyebabkan ketinggalan shalat berjama’ah. Hendaknya yang rumahnya lebih jauh dari masjid, lebih awal berangkat agar dapat berjalan kaki menuju masjid dan tidak ketinggalan berjama’ah. Atau bagi yang rumahnya sangat jauh dari masjid, sehingga mengharuskan dirinya berkendaraan, maka hendaknya memarkir kendaraannya agak jauh dari masjid, supaya tetap dapat menerapkan sunnah berjalan kaki menuju masjid.
Berjalan dengan langkah pendek-pendek lebih utama daripada langkah panjang-panjang. Karena secara matematis saja, dengan jarak yang sama, langkah pendek-pendek lebih banyak daripada langkah panjang-panjang. Dengan demikian, kebaikan atau keutamaan yang didapat juga akan lebih banyak.
*3▶ Menunggu shalat setelah shalat.*
Menunggu shalat setelah shalat maksudnya adalah hatinya senantiasa merindukan akan datangnya waktu shalat yang berikutnya. Sama halnya dengan orang yang hatinya tergantung di masjid. Maksudnya, bukan orang yang senantiasa berada di masjid dan tidak pernah keluar setapak kaki pun dari masjid.
Menunggu shalat setelah shalat maksudnya adalah hatinya senantiasa merindukan akan datangnya waktu shalat yang berikutnya. Sama halnya dengan orang yang hatinya tergantung di masjid. Maksudnya, bukan orang yang senantiasa berada di masjid dan tidak pernah keluar setapak kaki pun dari masjid.
Dari uraian ini, dapatlah disimpulkan, bahwa "Menyempurnakan wudhu, berjalan kaki menuju masjid, menunggu dan merindukan datangnya waktu shalat merupakan jihad fi sabiilillah. Karena seorang muslim ketika melakukan hal-hal tersebut, berjuang dengan gigih melawan nafsunya. Karena melawan hawa nafsu bukan perkara ringan, maka Rasulullah menyerupakan-nya dengan “Ar-ribath” yang pada asalnya merupakan istilah di dalam medan jihad".
➡TAMBAHAN :
Rasulullah Saw. bertanya kepada malaikat Jibril a,s,, “Wahai Jibril, tempat manakah yang paling disenangi Allah?” Jibril a.s. menjawab, “Masjid-masjid, dan yang paling disenangi adalah yang pertama masuk dan yang paling terakhir meninggalkannya.” (HR. Muslim).
Rasulullah Saw. bertanya kepada malaikat Jibril a,s,, “Wahai Jibril, tempat manakah yang paling disenangi Allah?” Jibril a.s. menjawab, “Masjid-masjid, dan yang paling disenangi adalah yang pertama masuk dan yang paling terakhir meninggalkannya.” (HR. Muslim).