Selasa, 21 Februari 2017

PENYEBAR FITNAH




PENYEBAR  FITNAH

Oleh :   Sudono Al-qudsi

Ada orang yang menyesali perkataan, perbuatan dan lainnya karena dirinya merasa telah menfitnah, mengadu domba, menyebar kebohongan  atau apapun istilahnya  kepada  orang lain,  dan sekarang ini bukan satu atau dua orang tetapi sudah tak terhitung dan ada dimana-mana , yang  menghujat, dan banyak lainnya.
Karena menyadari dan menyesali perbuatannya,  lalu orang yang menfitnah itu bertanya kepada seorang kyai Husaen namanya ,   karena termasuk pernah menfitnah kyainya. Pak kyai mohon ajarkan  saya , sesuatu yang bisa menghapuskan kesalahan  saya ini, nanti aku akan menjaga lisanku, tak ingin sedikitpun meyebarkan kebohongan dan menyinggung  perasaan kyai.
Jawab kyai Husaen  : kau serius ? ya …dan saya benar-benar ingin menebus kesalahan saya. Kyai Husaen terdiam  beberapa saat  ,  ia tampak berpikir dan aku  sudah membayangkan sebuah do’a yang akan diajarkan kepadaku , yang jika aku membacanya beberapa kali,  maka Alloh akan mengampuni  dosa-dosaku. Aku  juga membayangkan sebuah laku atau tirakat apa saja yang bias  menebus kesalahan dan menghapuskan dosa-dosaku,  lalu sejenak kyai Husain mengucapkan sesuau yang benar-benar  diluar perkiraanku , diluar pikiranku….
Lalu kyai Tanya : apa kamu punya sebuah  KEMOCENG dirumahmu ?  aku heran kenapa  malah tanya tentang kemoceng dan tidak sesuai dengan pertanyaanku. Maaf kyai maksudnya apa ?  kyai Husaen tertawa dan  sedikit terbatuk seperti biasanya, sambil mengangguk-anggukkan kepala ia menghampiriku ,   ya……ya ….temukan sebuah KEMOCENG dirumahmu.  Saya berpikir wah… benar-benar serius pak kyai itu .  dan saya jawab ,  oh ya,  ada dirumahku kemoceng itu , lalu apa yang harus saya lakukan terhadap kemoceng itu ?  sambil tersenyum kyai Husain mengatakan : besuk pagi kamu berjalan dari rumahmu ke pondokku, berjalanlah sambil mencabuti bulu-bulu dari kemoceng itu, setiap kali kamu mencabut  sehelai bulu,  ingat-ingat perkataan burukmu tentang aku,  lalu jatuhkan  di jalanan yang kau lalui.
Aku hanya bisa mengangguk , aku tak akan membantahnya . barangkali  maksud kyai Husain adalah agar aku merenungkan kesalahan-kesalahanku, dan dengan menjatuhkan bulu-bulunya satu persatu maka, kesalahan-kesalahan itu akan gugur diterbangkan waktu….
Kau  akan belajar sesuatu darinya , kata kyai Husain dan ada senyum  yang terkembang  di wajahku.
Ke esokan harinya , aku menemui kyai Husain dengan sebuah kemoceng yang sudah tak memiliki sehelai bulupun pada gagangnya, aku segera menyerahkan gagang kemoceng itu pada beliau.
Ini pak kyai bulu-bulu  kemoceng itu sudah habis , sudah  aku jatuhkan satu persatu sepanjang perjalanan.  Saya berjalan lebih dari 5 km  dari rumah  saya ke pondok ini, saya mengingat perkataan buruk saya tentang kyai , saya menghitung betapa  luasnya fitnah-fitnah  saya tentang kyai yang sudah saya sebarkan kepada begitu banyak orang  , maafkan saya, maafkan saya kyai….
Kyai Husaen mengangguk-angguk sambil  tersenyum  dan ada kehangatan yang aku rasakan dari raut mukanya , seperti aku katakana  kemarin, aku sudah memaafkanmu. Barangkali kau hanya khilaf dan hanya mengetahui sedikit tentangku,  tetapi kau harus belajar sesuatu …katanya.  Aku hanya terdiam mendengarkan perkataan  kyai Husain yang lembut, menyejukkan hatiku.
Kini  pulanglah, kata kyai Husain ,  dan aku baru saja akan segera beranjakkan kakikub  untuk pamit dan mencium tangannya  , tetapi kyai  Husain melanjutkan kalimatnya : kembalilah dengan berjalan kaki dan menempuh jalan yang sama dengan saat kau menuju pondokku  tadi…        aku terkejut mendengarkan perkataan kyai tadi apalagi mendengarkan syarat berikutnya : di sepanjang jalan  kepulanganmu , pungutlah bulu-bulu  kemoceng yang tadi kau cabuti  satu persatu , esuk hari laporkan kepadaku berapa banyak,  berapa bulu yang kau kumpulkan .
Aku terdiam, aku tak mungkin menolak permintaan kyai Husain,  sepanjang perjalanan pulang aku  berusaha menemukan bulu-bulu kemoceng yang tadi kulepaskan di sepanjang jalan . hari yang terik , perjalanan yang melelahkan , betapa sulit menemukan  bulu-bulu itu. mereka tentu saja telah  tertiup angin , atau menempel disebuah  kendaraan yang sedang  menuju kota yang jauh, atau tersapu kemana saja ke tempat yang kini tak mungkin aku ketahui.
Tapi aku harus menemukan  mereka , aku harus terus mencari  ke setiap sudut jalanan, ke gang-gang sempit,  pokoknya kemana saja dan aku terus berjalan , setelah berjam-jam , aku  berdiri di  depan rumahku dengan pakaian yang dibasahi keringat , nafasku berat, tenggorkanku kering ,  di tanganku , ku genggam 5 helai  bulu kemoceng  yang berhasil kutemukan di sepanjang perjalanan.
Hari pun sudah menjelang petang, dari ratusan yang kucabuti dan kujatuhkan dalam perjalanan pergi  hanya 5 helai yang berhasil kutemukan dan kupungut lagi di perjalanan pulang,  ya hanya 5 helai, benar 5 helai.
Lalu hari berikutnya aku menemui kyai Husaen dengan wajah yang murung , aku serahkan 5 helai bulu kemoceng itu pada   kyai.   Ini kyai.. ya hanya ini yang berhasil saya temukan dan saya genggam  dan aku meyodorkannya pada kyai,  kayai Husaen terkekeh “ kini kau telah belajar sesuatu “katanya.  Aku mengernyitkan dahiku,  apa yang telah aku pelajari dari pak kyai aku benar-benar tidak mengerti . jawab kyai Husaen,  ya tentang FITNAH-FITNAH ITU’ jawabnya.
Begini , bulu-bulu yang kau cabuti dan kau jatuhkan di sepanjang perjalanan adalah fitnah-fitnah yang kau sebarkan . meskipun kau benar-benar menyesali perbuatanmu dan  berusaha memperbaikinya, fitnah-fitnah itu telah menjadi bulu-bulu beterbangan entah kemana.  Bulu-bulu itu adalah kata-katamu , mereka dibawa angin kemana saja, keberbagai tempat yang tak mungkin kau duga-duga , ke berbagai  wilayah yang tak mungkin bisa kau hitung.
Tiba-tiba aku menggigil mendengarkan kata-kata kyai  Husaen, yang seolah-olah ada tabrakan pesawat yang paling  dasyat di dalam kepalaku,  seakan-akan ada hujan pisau yang menghujam jantungku.  Aku ingin menangis se keras-kerasnya, bahkan aku ingin mencabut lidahku sendiri.
Bayangkan salah satu dari  fitnah-fitnah suatu saat kembali pada dirimu sendiri, barang kali  kamu akan berusaha meluruskannya, karena kau benar-benar  merasa bersalah telah menyakiti orang lain dengan kata-katamu itu,  Barangkali kau tak ingin mendengarnya lagi. Tetapi kau tak bisa menghentikan  semua itu. Kata-katamu yang sudah terlanjur tersebar  dan terus disebarkan  diluar kendalimu,   tak  bisa kau bungkus lagi dalam sebuah kotak besi untuk kau kubur dalam-dalam sehingga tak ada orang lain  yang mendengarnya dan waktu telah mengabadikanya . fitnah-fitnah itu telah menjadi dosa yang terus  beranak pinak tak ada ujungnya.  Agama menyebutnya dosa jariyah , dosa yang terus menerus berjalan diluar kendali  pelaku pertamanya , maka tentang fitnah-fitnah itu , meskipun aku atau siapapun  saja yang kau fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati  , fitnah-fitnah itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya, bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi.  Maka kau tak bisa menghitung lagi  berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak.
Tangisku banar-benar pecah , aku tersungkur dilantai, astaghfirllohal adlim, astaghfrllohal adlim,,,,  astaghfrllohal adlim , aku hanya bisa terus mengulangi istighfar , dadaku gemuruh, air mata menderas dari kedua ujung  mataku.
Tolong pak kyai,  ajari…. ajari saya apa saja untuk dapat membunuh fitnah-fitnah itu, ajari saya,,,,     astaghfirllohal adlim,,, aku terus menangis menyesali apa yang telah aku perbuat,  pak kyai pun  tertunduk meneteskan air matanya  “aku telah memaafkanmu  setulus hatiku nak, kini aku hanya bisa mendoakanmu  agar Alloh mengampunimu , mengampuni  kita semua,  kita harus percaya bahwa Alloh Maha terus-meners menerima taubat  manusia..   innalloha tawwaburrohim…aku disambar halilintar jutaan megawatt yang mengguncangkan batinku , aku  ingin mengucapkan sejuta atau semilliar  istigfatr  untuk semua yang sudah kulakukan.  Aku ingin membacakan doa -doa apa saja untuk menghentikan fitnah-fitnah itu.
Selanjutnya kyai mengatakan : kini kau telah belajar sesuatu, setengah berbisik, pipinya masih basah oleh air mata , fitnah-fitnah  bukan hanya tentang dirimu dan seseorang yang kau sakiti , ia lebih luas lagi . Demikianlah anakku , fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
Demikian bahaya dari fitnah untuk menjadi renungan yang berharga , semoga kita menjadi hamba Alloh yang pandai bersyukur, terimakasih semoga  ada manfaatnya, amiin , 

Blitar 16 Pebruari 2017.


Minggu, 19 Februari 2017

LUPAKAN KESALAHAN ORANG LAIN DAN JANGAN DI INGAT-INGAT ITULAH TAGHOFUL





LUPAKAN KESALAHAN ORANG LAIN
DAN JANGAN DI INGAT-INGAT  ITULAH  TAGHOFUL

artinya: "Melupakan kesalahan saudara kita dan tidak mengingat ingatnya kembali".
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata :

ﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺰﻻﺕ ﻣﻦ ﺃﺭﻗﻰ ﺷﻴﻢ ﺍﻟﻜﺮﺍﻡ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺠﺒﻠﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺰﻻﻥ ﻭﺍﻷﺧﻄﺎﺀ ﻓﺈﻥ ﺍﻫﺘﻢ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﺑﻜﻞ ﺯﻟﺔ ﻭﺧﻄﻴﺌﺔ ﺗﻌﺐ ﻭﺃﺗﻌﺐ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺍﻟﺬﻛﻲ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺪﻗﻖ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﻭﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻊ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﺃﺣﺒﺎﺑﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺟﺮﺍﻧﻪ ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺗﺴﻌﺔ ﺃﻋﺸﺎﺭ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ.

"Melupakan kesalahan orang lain adalah sifat orang-orang mulia. Karena manusia tak ada yang lepas dari kesalahan dan dosa. Apabila seseorang selalu memperhatikan tiap kesalahan orang lain, ia akan lelah dan membuat orang lain lelah. Oleh karena itu imam Ahmad berkata, “Sembilan persepuluh akhlak yang baik ada pada taghaful.”
(Tahdzibul Kamal 19/230)





Selasa, 14 Februari 2017




PASTIKAN ANDA TIDAK BERTEMAN DENGAN 8 ORANG INI

Ada beberapa pendapat tentang  bagaimana  menghindari teman di facebook, seperti dilansir oleh The Stir (14/01 ) yang  menyatakan  orang-orang tersebut adalah  :

1. Pengasuh bayi
Menjadi teman pengasuh bayi Anda di Facebook hanya akan membuat Anda paranoid. Jika pengasuh bayi sangat aktif bermain Facebook, bagaimana nasib bayi Anda?
2. Pelatih kebugaran
Menjaga hubungan dengan pelatih kebugaran hanya sebatas di pusat kebugaran saja sepertinya ide yang bagus. Dia tak perlu tahu makanan berlemak apa saja yang baru saja Anda makan. Ini hanya akan menyebabkan masalah untuk Anda.
3. Pemuka agama yang Anda kenal
Jika Anda memiliki pemuka agama yang dekat dengan Anda, katakanlah seorang pendeta, ustadz, atau lainnya, sepertinya tak perlu menjadikannya teman Facebook. Alasannya? Anda akan menjadi khawatir setiap kali menulis sesuatu atau mengunggah foto yang tidak mereka sukai.
4. Mantan dari suami
Untuk apa menjadikan mantan dari suami Anda sebagai teman Facebook? Hal ini hanya akan membuat Anda tertarik untuk terus menguntitnya dan membanding-bandingkan. Apakah dia secantik Anda, apakah dia lebih pintar, apakah suaminya atau pasangannya sekarang lebih menarik?
5. Atasan
Menjadi teman Facebook atasan bisa menyebabkan situasi yang canggung. Facebook bukan tempat yang tepat untuk membicarakan pekerjaan. Lagipula, Anda akan menjadi tak bebas karena sedikit saja kesalahan di Facebook bisa membuat Anda dipecat.
6. Mantan pacar
Menjadi teman Facebook mantan pacar sepertinya langkah mudah untuk bisa benar-benar 'berteman' dengannya. Namun ini bisa berujung pada malapetaka. Bagaimana jika mantan Anda masih terobsesi pada Anda dan melakukan hal-hal tak diinginkan pada akun Facebook Anda.
7. Mantan istri/suami
Sebaiknya jangan jadi teman mantan istri atau suami, terutama jika Anda dan dia sudah memiliki anak. Bisa jadi akan ada perang status, atau drama yang berkaitan dengan anak Anda.
8. Orang yang pernah melakukan bullying pada Anda
Anda tidak menyukai sikap jahat mereka ketika di SMA atau perguruan tinggi, jadi Anda pasti tak akan suka jadi 'teman' mereka sekarang. Meski hidup mereka terlihat hancur dan membuat Anda senang melihatnya, jangan jadikan mereka teman. Jika dia mengirim permintaan pertemanan, segera klik tombol 'Abaikan'.
    Jika tak mau bermasalah dengan teman-teman Facebook, sebaiknya hindari menjadikan delapan orang di atas ini sebagai teman.


Selamat membaca semoga ada gunanya, terimakasih.

Sudono Al-qudsi.

Senin, 13 Februari 2017

8 TIPE MANUSIA UNTUK BERTEMAN





8 TIPE MANUSIA UNTUK BERTEMAN


.     ﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻷﻏﻨﻴﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻴﻬﺎ    .

Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang kaya, Allah akan menambahkan cinta kepada dunia & semangat untuk mendapatkan dunia..        
                                                                                                                                                     ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻭﺍﻟﺮﺿﺎ ﺑﻘﺴﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

 .
Barangsiapa yang duduk bersama orang-orang miskin, Allah akan menambahkan perasaan syukur & ridho atas pemberian Allah.

                                                                                                                                                    ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻜﺒﺮ ﻭﻗﺴﺎﻭﺓ ﺍﻟﻘﻠﺐ.

Barangsiapa yang duduk dengan para pemimpin/raja, Allah akan menambahkan perasaan sombong & kerasnya hati.

4. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﻬﻞ ﻭﺍﻟﺸﻬﻮﻩ.

Barangsiapa yang duduk dengan perempuan, Allah akan  menambahkan kebodohan & syahwat.
. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻬﻮ ﻭﺍﻟﻤﺰﺍﺡ.

Barangsiapa yang duduk dengan anak-anak kecil, Allah akan menambahkan kelalaian & senda gurau.

. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﺴﺎﻕ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺠﺮﺃﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺻﻲ ﻭﺍﻹﻗﺪﺍﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ،ﻭﺍﻟﺘﺴﻮﻳﻒ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ.

Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang fasiq, Allah akan menambahkan berani berbuat dosa & kemaksiatan serta mendorongkan diri untuk berbuat maksiat kemudian menunda-nunda akan taubat.

,ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ.

             Barangsiapa yang duduk dengan orang-orang sholeh, Allah akan menambahkan perasaan cinta kepada amalan-amalan keta'atan.

. ﻭﻣﻦ ﺟﻠﺲ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺯﺍﺩﻩ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻮﺭﻉ.

Barangsiapa yang duduk dengan para ulama', Allah akan menambahkan ilmu & perasaan tidak cinta akan dunia.

( sumber  dari : Tanbiihul Ghaafiliin, Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghazali Radhiyallaahu 'anhu)

Selasa, 07 Februari 2017



SEBUTIR NASI



 Setiap yang kita makan dan minum, sadar atau tidak pasti melibatkan banyak orang yang berperan seperti adanya nasi bin beras bin gabah bin padi ada petani, menanam, memupuk , menyemprot, memanen sampai mengangkut ke selep, menjual dan seterusnya banyak yang berperan sampai memasaknya dan jadilah nasi yang kita makan sehari-hari.
Pada waktu makan kita tidak sadar kalau ada sebutir nasi (upo) yang jatuh dan sikap dalam hati kita biarlah cuma satu butir yang jatuh masih banyak lainnya dipiring, masih banyak juga di tempat nasi. lalu pertanyaannya , bisakah anda membuat sekecil menir saja dan tak usahlah sampai membuat sebiji beras, sekecil menir saja ? Subhanalloh , tentu tidak bisa. tetapi banyak kita yang membiarkan nasi yang kita makan berceceran apalagi disisakan masih banyak tidak termakan, sombong bukan ? karena itu pola makan yang seperti tersebut tidak, menjadi berkah hanya kenyang belaka, makanya sejak kecil diajari berdo'a agar rejeki yang kita makan memberikan berkah kepada orang-orang yang ikhlas berperan sampai menjadi nasi , karenanya berdo'alah Allohumma barik lana fima ro aqtana , waqina adzabannar. do'a ini berarti kita mendo'akan orang-orang yang banyak berperan diatas, bukan barik li fima rozaqtani. lalu diakhiri dengan waqina adzabannar, ini biar sekecil apapun itu menjadi berkah dan bukan menjadi percikan api neraka.Wallohu a'lam bishshowab. Demikian semoga ada manfaatnya. 

Senin, 06 Februari 2017




CARIKAN AKU YANG SEMPURNA TAPI APA ADA YA  DI DUNIA INI

Oleh  : Sudono Al-qudsi

Dulu sebelum saya punya istri/suami saya mendamakan calon istri/suami yang cantik,tampan, kaya, pinter, jujur  atau cari yang sempurnalah , lalu pertanyaannya apa ada, apa bisa mendapatkannya ? inilah renungan pagi ini sebagai berikut :
Seorang penyair, penulis dan sufi bernama Kahlil Gibran bertanya kepada gurunya, bagaimana  ya caranya agar bisa mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini ?
Gurunya menjawab : berjalanlah engkau lurus ditaman bunga , lalu petiklah bunga yang kamu anggap PALING  INDAH  menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang .
Setelah berjalan dan sampalah ke ujung taman bunga  , Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa . lalu sang guru bertanya:  mengapa kamu tidak mendapat bunga satupun ? mengapa kamu tidak mememetiknya yang paling indah ?
Gibranpun menjawab : sebenarnya tadi aku sudah menemukannya , tetapi aku tidak memetiknya , karena aku pikir  mungkin yang didepan nanti  pasti ada yang lebih baik lebih sempurna  dan lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung,  aku baru sadar  bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah  dan akupun tak bisa lagi ke belakang.
Gurunyapun tersenyum dan berkata : ya itulah hidup... semakin kita mencari kesempurnaan , semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya , karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki itu tidak pernah ada , dan yang ada hanyalah “keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan”.
Bila tak bisa memberi jangan mengambil,  Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci .Bila tak mampu menghibur/  menyenangkan orang jangan membuatnya sedih.  Bila tak mungkin meringankan  beban orang lain , jangan mempersulit atau memberatannya. Bila tak sanggup memuji jangan menghujat. Bila tak bisa menghargai, jangan menghina, karenanya JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita. Allohpun mengajarkan pada kita : wa an takrohu  syaian fahuwa khoirullakum,  wa an tuhibbu syaian fahuwa syarrullakum ( boleh jadi apa yang tidak kita sukai   ternyata lebih baik menurut Alloh, juga boleh jadi apa yang kita sukai ternyata tidak baik menurut Alloh) itulah kehidupan semakin kita cari, kita  malah semakin pusing kepala  untuk mendapatkannya apalagi mencari jodoh atau menolak  jodoh  calon yang sudah dipilihkan Alloh yang terbaik buat kita.
Terimakasih semoga ada manfaatnya.