Khutbah Idul Fitri 1400 H/2019 M.
di
Masjid AN-NUR KECAMATAN WINGI Blitar Rabu 05 Juni 2019
ZAMAN INI SUDAH BERAKHIR
Oleh : Drs. H. Sudono Al-Qudsi,
M.H.
x
9الله اكبر الله اكبر
الله اكبر
لااله إلاالله والله اكبر, الله اكبر ولله
الحمد. الله اكبر كبيرا والحد لله كثيرا وسـبحـن الله بكرة واصيلا لااله إلا لله
ولا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره المشركون, ولوكره منافقون, ولوكره
كافرون. لا اله إلا الله صدق وعده ونصرعـبده واعز جنده وهزم الأحـزاب وحده.
لا إله إلا الله والله اكـبـر. الله
اكبر ولله الحمد.
الحمد لله, الحمد لله الذي امرنا بالصيام كما
امر على الذين من قبلنا لعلنا من المتقين.
اشهد ان لا اله إلا الله وحده لا شريـك له الحق
المبـين. واشهد ان محمداعـبده ورسوله صادق الوعـد الاميـن.
اللهم فصل وسلم وبارك على هذالنـبي الكريم وعلى
أله واصحابه ومن تبعه الى يوم الدين. اما بعده............. فـياايهاالحضرون.
اتقوالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون. قال الله تعالى فى القرآن الكريم.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم : قد افلح من
تزكى وزكرسم ربه فصلى.
صدق الله العظيم.
الله اكبر3× ولله الحمد.
Dalam suasana yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah Swt. Tuhan yang Maha Agung dan Maha Kuasa. Dengan siraman
rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyambut dan merayakan hari yang agung ini,
hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, dengan tertib, aman dan
lancar.
الله اكبر3× ولله
Sejak matahari terbenam kemaren sore sampai pagi hari ini Gema Takbir, Tahmid,
Tasbihdan Tahlil membahana memenuhi jagad raya ini diucapkan dengan khusyuk dan
khidmat oleh segenap kaum Muslimin merupakan wujud nyata dari rasa syukur dan
ridho kehadirat Allah Swt. Ridho memenuhi panggilan Allah dalam melaksanakan
Ibadah Shaum dan menyatakan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia-Nya yang
telah memberikan kekuatan dalam menuntaskan ibadah Shaum itu sendiri.
Di samping itu juga merupakan pengakuan bahwa Yang Maha Agung hanyalah Allah,
selain Allah adalah kecil, tidak ada yang lebih unggul, termasuk manusia yang
hidup di alam raya ini. Walaupun manusia diberi kekuasaan, kekuasaannya itu
hanya bersifat sementara dan temporer. Manusia diberi harta kekayaan yang
berlimpah, tetapi kekayaan itu sendiri bersifat Fana, sekarang kaya, mungking
esok atau lusa jatuh miskin, sekarang sehat dan kuat, esok atau lusa bisa jadi
sakit dan akhirnya melemah termakan usia ketuaan. Tidak ada tempat bagi manusia
untuk membanggakan dan menyombongkan diri, oleh sebab itu, marilah kita
renungkan lebih jauh, semua itu tidak ada artinya bila dibandingkan dengan
ke-Agungan Allah Swt. yang Maha menentukan segala sesuatu yang ada di alam raya
ini. Hanya Allah Yang Maha Gagah dan
Perkasa.
الله اكبر3× ولله الحمد.
Kita berkumpul di tempat yang terhormat ini guna merayakan hari kemenangan
kita, kemenangan Jihad atau perjuangan serta mengendalikan hawa nafsu yang
sering mengganggu dan merusak jiwa. Memerangi hawa nafsu bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah dan ringan, bahkan sebagaimana yang dinyatakan Rasulullah
Saw. merupakan tugas yang amat sangat berat. Tatkala Rasulullah beserta para
sahabat kembali dari perang Hudain yang besar itu beliau bersabda :
رجعنا من الجهاد الاصغر
الى الجهاد الأكبر
"Sekarang kita pulang dari
perang yang kecil menuju perang yang besar"
Para sahabat bertanya "Apakah
setelah ini akan ada perang yang lebih besar ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab : "Ya"
Para sahabat bertanya lagi
"Apakah perang yang besar itu ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab : الجهاد النـفس "Jihad memerangi
hawa nafsu".
الله اكبر3× ولله الحمد.
Hadirin Rahimakumullah!
Sejarah telah membuktikan bahwa
jatuhnya suatu kaum atau suatu bangsa dan negara berpangkal pada ketidakmampuan
warganya dalam mengendalikan hawa nafsu, baik rakyat maupun pemimpinnya.
Apalagi saat ini kita sudah berada di akhir zaman, di mana manusia hanya
memperturutkan hawa nafsu, karena itu Allah pasti murka! Inilah yang akan saya
sampaikan pada khutbah Idul Futri tahun 1434 Hijriyah ini dengan
judul : ZAMAN INI SUDAH BERAKHIR.
Rasulullah saw. bersabda :
اذاكان آخر الزمان يرفع الله من الأرض اربعة اشياء :
الأول : يرفع الله البركة من الأرض
الثانى : يرفع الله الرحمن من القلوب
الثالث : يرفع الله العدل من الحكام
الربع : يرفع الله الحياء من النساء
"Apabila telah datang akhir
zaman nanti, Allah akan mengangkat empat perkara dari permukaan bumi :
1. Allah
mengangkat keberkatan dari bumi
2. Allah
mengangkat rasa kasih sayang dari hati manusia
3. Allah
mengangkat rasa adil dari para hakim
4. Allah
mengangkat rasa malu dari kaum wanita.
Hadirin Rahimakumullah! Apa maksud
hadits ini?
Apabila telah datang akhir zaman
nanti, Allah akan mengangkat keberkatan dari bumi. Karena nafsu yang selalu
diperturutkan, manusia jadi melupakan tuntunan dan tuntutan Allah, manusia
dalam mencari nafkah sudah banyak yang menghalalkan segala cara, hidup dalam
riba. Betapa banyaknya sekarang Bank-Bank berjalan, Rentenir! Meraja rela.
Menimbang dan menyukat dengan kebohongan, berdagang ala kapitalis, yang kaya
menindas yang miskin, hak si miskin tidak diberikan, pada hal :
انـّما تنصرون و ترزقون
بضعفآء كم
"Sesungguhnya kalian beroleh
kemenangan dan rezki hanya karena dukungan kaum du'afa, kaum yang lemah
diantara kalian"
Namun kenyataan yang kita temui saat
banyak manusia jadi SERAKAH, enggan membantu yang lemah, Allah menghukum
dengan rezki yang banyak terasa sedikit. Itu pertanda bahwa KEBERKATAN DARI
REZKI itu, telah DICABUT.
الله اكبر3× ولله الحمد.
Apabila telah datang akhir zaman
nanti, Allah akan mengangkat rasa kasih sayang dari hati manusia. Kita
menyaksikan, bahkan kita merasakan betapa banyaknya manusia sekarang menjadi
beringas, tak mengenal pri kemanusiaan, bahkan kejam dari pada srigala, manusia
memakan sesama, manusia saling membunuh, anak membunuh ayah, ayah memperkosa
anak, cucu membunuh nenek, mamak membunuh kemenakan, bahkan setelah itu
mayatnya juga dipotong-potong menjadi beberapa bagian atau multilasi yang
kadangkala hanya disebabkan hal sepele yang bersumber dari hawa nafsu yang tak
terkendali. Ini pertanda RASA KASIH SAYANG dari hati manusia telah di
cabut oleh Allah.
Rasulullah menyatakan :
"Sayangilah seluruh makhluk di muka bumi, niscaya kamu juga disayangi oleh
makhluk-makhluk yang di langit"
Apabila telah datang akhir zaman
nanti, Allah akan mengangkat rasa adil dari para hakim/para penegak hukum .
Rasulullah menyatakan dengan tegas : Apabila telah datang akhir zaman itu
nanti, Allah akan mengangkat rasa adil dari para penegak hukum ( hakimk polisi,
jaksa pengacara ) . Kaum Muslimin/Muslimat Rahimakumullah, Bagaimana hukum bisa
ditegakkan jika penegak hukum itu sendiri melanggar hukum, Bagaimana keadilan
dapat kita rasakan jika penegak keadilan itu sendiri tidak berlaku adil.
Sementara Allah Swt. berfirman :
انّ الله يأمر بالعدل و
الإحسان
"Sesungguhnya Allah menyuruh
berlaku adil dan berbuat kebaikan"
Namun karena keserakahan dan hawa nafsu juga, banyak penegak hukum yang
memperjualbelikan keadilan, banyak kita dengar Hakim yang di Hakimi. Hal Ini
merupakan indikasi bahwa yang punya uang saja sulit mencari keadilan, apalagi
si miskin yang tak punya apa-apa. Dalam hidup bermasyarakat juga demikian kita
temukan, pemimpin tidak mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, kebanyakan
memperkaya diri, mementingkan kepentingan golongan, mengumbar janji dikala akan
dipilih, menjadi pongah dan sombong kepada rakyatnya setelah menduduki jabatan.
Ini bukti RASA ADIL DARI PARA HAKIM dan PEMIMPIN di akhir zaman ini telah
dicabut juga oleh Allah Swt.
الله اكبر3× ولله الحمد.
Di dalam kitab Madzahib fît Tarbiyah diterangkan bahwa di dalam diri setiap
manusia terdapat nafsu/naluri sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri
pengetahuan dan naluri syahwat. Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk
dikendalikan dan dibersihkan adsalah naluri Syahwat.
Hujjatul Islam, Abû Hâmid al-Ghazâlî berkata: bahwa pada diri manusia terdapat
empat sifat, tiga sifat berpotensi untuk mencelakakan manusia, satu sifat
berpotensi mengantarkan manusia menuju pintu kebahagiaan. Pertama, sifat
kebinatangan (بَهِيْمَةْ); tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
tanpa rasa malu. Kedua, sifat buas (سَبُعِيَّةْ) ; tanda-tandanya
banyaknya kezhaliman dan sedikit keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan
yang lemah selalu kalah meskipun benar. ketiga sifat syaithaniyah;
tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia.
Jika ketiga tiga sifat ini lebih dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat
atau bangsa niscaya akan terjadi sebuah perubahan tatanan social (keadaan
masyarakat) yang sangat mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh
kezhaliman, hukum bisa dibeli dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan
Dollar, sulit membedakan mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan
tanggungjawabnya, rakyat tidak sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan
dipenuhi oleh keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan
akhirnya dikalahkan oleh kemaksiatan dan seterusnya dan
seterusnya.
Sedangkan satu-satunya sifat yang membahagiakan adalah sifat rububiyah (رُبُوْبِيَّةْ); ditandai
dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina bersama-sama
sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat mengoptimalkan dengan baik sifat
rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya
Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah).
Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi
harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal
sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat
baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
وَاْلكَاظِمِيْنَ اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ
النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ
"…dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)
Rasulullah bersabda : "Wanita adalah tiang Negara, apabila baik wanitanya,
maka baiklah bangsa itu, apabila wanitanya tak baik, maka hancurlah bangsa
itu" Kenyataan yang kita temui sekarang betapa banyaknya wanita-wanita
kita yang sudah tak menghiraukan lagi sendi-sendi agama, baik cara bergaul,
cara bicara, cara bertingkah, maupun cara berpakaian tidak sesuai lagi dengan
tuntunan Islam. Wanita kita sekarang banyak yang enggan menutup aurat, menyerupai
pakaian laki-laki dengan berbagai alasan, ingin tampil menarik, ingin tetap
awet muda, sementara wanita yang menutup dianggapnya kampungan dan tak modis.
Kalau demikian adanya. tak salah dan wajar banyak terjadi pemerkosaan dan
pelecehan sexual, karena telah dipancing-pancing dengan mempertontonkan bentuk
tubuh, membuka aurat di tempat-tempat umum. Apabila wanita sudah tidak punya
rasa malu, maka berbagai kejahatan akan menimpanya. Namun sebaliknya banyak
juga kaum laki-laki saat ini suka menyerupai wanita, pakai anting, pakai
kalung, pakai gelang. Rasulullah bersabda :
قال انس : لعن رسول الله ص.م المتسبّهـين من
الرجال بالنساء والمتسبهات من النساء بالرجال. – روه احمد و البخارى-
"Telah berkata Anas : Rasulullah
Saw. pernah melaknat laki-laki yang menyerupai diri sebagai wanita dan
wanita-wanita yang menyerupai diri sebagai laki-laki." (Hadits Riwayat
Ahmad dan Bukhari)
Hadirin yang berbahagia, kenapa semua
itu terjadi? Lain tak bukan juga bersumber dari hawa nafsu yang tak terkontrol,
ALLAH MENGANGKAT RASA MALU itu sendiri.
Kaum Muslimin wal Muslimat
Rahimakumullah!
Kalau sudah demikian adanya, apa yang
harus kita lakukan? Tak lain tak bukan adalah :
1. Tingkatkan
Keimanan
2. Tingkatkan
Ketaqwaan
3. Mendidik
anak-anak kita sejak dini, supaya mereka menjadi generasi yang beriman dan
bertaqwa SWT.
Karena Allah berfirman :
ولو انّ اهل القرا آمنو والتـقوا لفتحـنا عليهم
بركاة من السماء والارض. ولكن كذ بوا فآخـذ ناهم بماكانو يـكـسـبون.
"Jikalau penduduk suatu negeri
beriman dan bertaqwa, niscaya kami turunkan keberkatan dari langit dan bumi,
akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami azab mereka disebabkan
perbuatan mereka sendiri" (Q.S.al-A'raf : 96)
Dari ayat ini dapat kita pahami bahwa, jika kita beriman dan bertaqwa, Allah
memberi imbalan dengan memberi keberkatan dan kenikmatan, sebaliknya jika kita
kufur dan ingkar Allah juga membalasnya dengan azab di dunia wal akhirah.
الله اكبر3× ولله الحمد.
Tentang hal tersebut Rasulullah Saw. juga pernah bersabda bahwa : Apabila
manusia telah lupa kepada Allah, tidak beriman dan bertaqwa, maka Allah akan
memberi tiga macam azab :
1. Dicabut
keberkatan Rezki
2. Diberi
pemimpin yang zalim
3. Dicabut
Iman waktu Sakaratul Maut. Na'uzubillahi minzalik.
Semoga berkat Ibadah puasa yang telah kita laksanakan satu bulan penuh kemarin,
kita makin mampu untuk mengendalikan hawa nafsu pada bulan-bulan lain dan lebih
banyak mengingat Allah dalam keadaan tegak, duduk dan berbaring serta lebih
mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan,
melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, sesuai
dengan tujuan puasa itu sediri, sehingga dengan itu kita terhindar dari
malapetaka dan azab Allah, semoga kita menjadi insan kamil, sehingga tercipta
masyarakat yang madani. Amien ya Rabbal'alamien.
Demikianlah Khutbah kita kali ini,
semoga ada manfa'atnya, Wal'afu mingkum.
فاعـتـبر يااول الا بصار لعلكم ترحمون.
الله
اكبر3× ولله الحمد.