YANG SUDAH MATI
MINTA KESEMPATAN HIDUP LAGI
Oleh : Sudono
AL-Qudsi
Dalam surat
Almunaafiqun ayat 11 sebagai berikut :
10. dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki Yang
Kami berikan kepada kamu sebelum seseorang dari kamu sampai ajal maut
kepadaNya, (kalau tidak) maka ia (pada saat itu) akan merayu Dengan katanya:
" Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal
matiku - ke suatu masa Yang sedikit sahaja lagi, supaya Aku dapat bersedekah
dan dapat pula Aku menjadi dari orang-orang Yang soleh ".
11. dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan
kematian seseorang (atau sesuatu Yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan
Allah amat mendalam pengetahuannya mengenai Segala Yang kamu kerjakan.
Ayat diatas menjelaskan bahwa tidak
mungkin dihidupkan kembali kalau manusia sudah meninggal dunia , kenapa tidak
menunda untuk haji, umroh, rekreasi, akau membelikan mobil indah dan lainnya ?
ternyata tidak yang akan dilakukan jika diberi hidup lagi dia akan bersedekah
dan biar menjadi orang sholih, hanya itu saja
karena bersedekah itu untuk keperluan orang banyak, orang lain sedangkan pergi
haji, umroh, sholat tahajud dan
sebagainya semua akan kembali pada dirinya sendiri.
Sebagaimana
cerita Abu bin Hisyam ahli sholat tahajud
sepanjang hidupnya, pada suatu malam bertemu dengan Malaikat dan terjadilah
dialoq antara keduanya dst…
Anda
disini malam-malam begini ada apa ? dan apa yang anda bawa itu ? Tanya Abu
bin Hisyam. Saya adalah Malaikat yang
diperintah Alloh untuk mencari orang-orang yang mencintai Alloh( pecinta Alloh)
dan menulis dibuku besar ini. Tolong bukakan
buku itu apa namaku sudah tercatat dalam buku besar yang anda bawa ? setelah
dibolakbalik terntara tidak ada nama anda , kata Malaikat. Sampai disuruh
mengulang lagi membuka buku tersebut.
Lalu
terejutlah Abu bin Hisyam karena tidak ada namanya , percuma selama ini aku
selalu tahajud dan siang malam aku beribadah kepada Alloh.
Lalu
kenapa anda tidak menulis namaku dalam buku tersebut wahai Malaikat ? sebenarnya
tanganku ingin mencatat namamu akan tetapi Alloh tidak memperkenankan kami
menulisnya. Apa gerangan yang menyebabkan Alloh melarangnya ? kata Alloh :
ibadahmu itu karena riya’, kamu ceritakan kesana kemari pada orang banyak ,
kamu rajin tahajud, puasa, haji, umroh dan sebagainya padahal semua itu hanya
kembali dan bermanfaat untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain.
Tetapi
berbeda dengan sedekah yang tentu untuk menyenangkan orang lain itulah yang
disukai Alloh. Itulah kanapa mereka yang sudah mati pasti ingin hidup kembali
dan akan bersedekah dst…. Itulah sekelumit
cerita dalam kitab Mukasyafatul Qulub ) . demikian semoga ada manfaatnya. Amiiin.