Minggu, 19 Januari 2014

I N F A Q

Mari kita perhatikan ayat berikut ini  yang artinya :
261.  Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
262.    Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
           Ayat ini berpesan kepada yang berpunya  agar tidak merasa berat membantu, karena apa yang dinafkahkan  akan tumbuh berkembang dengan berlipat ganda. Dengan perumpamaan yang mengagumkan itu, sebagaimana difahami dari kata  @sW¨B/matsal : ayat ini mendorong manusia untuk berinfaq . bukankah jika ia menanam sebutir di tanah, tidak lama kemudian ia akan mendapatkan benih tumbuh berkembang sehingga  menjadi tumbuhan yang menumbuhkan buah yang sangat banyak ?  kalau tanah yang diciptakan Alloh  memberikan sebanyak itu, apakah engkau wahai manusia, ragu menanamkan hartamu  di tangan Alloh ? apakah  keyakinanmu kepada  tanah,  melebihi  keyakinanmu kepada pencipta tanah ?.
          Ayat ini menyebut angka  tujuh. Angka tersebut tidak harus difahami dalam arti angka yang diatas enam dan dibawah delapan , tetapi ia serupa dengan istilah seribu satu yang tidak berarti angka  dibawah 1002 dan diatas 1000. Angka ini dan itu berarti banyak. Bahkan pelipat gandaan itu tidak hanya tujuh ratus kali, tetapi lebih dari itu, karena Alloh terus menerus melipatgandakan lagi bagi siapa yang Dia kehendaki. Jangan menduga,  Alloh  tidak mampu memberi sebanyak mungkin . bagaimana mungkin  Dia tak mampu, bukankan Alloh Maha Luas AnugrahNya . Jangan juga menduga, Dia tidak tahu siapa yang bernafkah dengan tulus di jalan yang diridhoiNya, yakinlah bahwa Dia Maha Mengetahui.
Disampaikan pada kuliah subuh Ramadhan 143 H/2013 M di Masjid Al Mubarok Kaweron Talun Blitar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar