I
N F A Q
Mari kita perhatikan ayat berikut ini yang artinya :
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu
dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si
penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Ayat ini berpesan kepada yang berpunya agar tidak merasa berat membantu, karena apa
yang dinafkahkan akan tumbuh berkembang
dengan berlipat ganda. Dengan perumpamaan yang mengagumkan itu, sebagaimana
difahami dari kata @sW¨B/matsal
: ayat ini mendorong manusia untuk berinfaq . bukankah jika ia menanam sebutir
di tanah, tidak lama kemudian ia akan mendapatkan benih tumbuh berkembang
sehingga menjadi tumbuhan yang
menumbuhkan buah yang sangat banyak ?
kalau tanah yang diciptakan Alloh
memberikan sebanyak itu, apakah engkau wahai manusia, ragu menanamkan
hartamu di tangan Alloh ? apakah keyakinanmu kepada tanah, melebihi
keyakinanmu kepada pencipta tanah ?.
Ayat ini menyebut angka tujuh. Angka tersebut tidak harus difahami
dalam arti angka yang diatas enam dan dibawah delapan , tetapi ia serupa dengan
istilah seribu satu yang tidak berarti angka
dibawah 1002 dan diatas 1000. Angka ini dan itu berarti banyak. Bahkan
pelipat gandaan itu tidak hanya tujuh ratus kali, tetapi lebih dari itu, karena
Alloh terus menerus melipatgandakan lagi bagi siapa yang Dia kehendaki. Jangan
menduga, Alloh tidak mampu memberi sebanyak mungkin .
bagaimana mungkin Dia tak mampu,
bukankan Alloh Maha Luas AnugrahNya . Jangan juga menduga, Dia tidak tahu siapa
yang bernafkah dengan tulus di jalan yang diridhoiNya, yakinlah bahwa Dia Maha
Mengetahui.
Disampaikan
pada kuliah subuh Ramadhan 143 H/2013 M di Masjid Al Mubarok Kaweron Talun
Blitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar