BUAH KASIH
SAYANG
Oleh : H. Sudono Al-Qudsi, M.H.
Dari Abdullah
bin Amr Ibni Ash, Rasulullah SAW. Bersabda :
Artinya :
Alloh yang Maha Penyayang berkenan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada mereka yang bersikap penyayang, maka
dari itu sayangilah penduduk bumi agar
kalian disayangi oleh penduduk langit.
Maksud hadis
diatas adalah , mereka yangmenyayangi penduduk bumi,baik manusia maupun
binatang yang tidak diperintahkan membasminya, adalah disayangi oleh Alloh,
karena itu sayangilah siapa saja ciptaan Alloh yang mungkin engkau sayangi, walaupun ia
tak berakal dengan cara mengasihi dan mendoakan
agar mereka memperoleh rahmat dan ampunan Alloh .Dengan cara itu kalian
memperoleh kasih sayang para malaikat, dan juga kasih sayang Alloh yang justru
limpahannya akan merata ke penduduk
langit dimana lebih banyak jumlahnya dibanding penduduk bumi ini.
Walaupun dengan
alasan menyayangi sesama hamba , namun tetap tidak diperbolehkan mendoakan kaum
muslimin semoga diampuni segala dosa
mereka, , juga mendoakan orang melarat
agar memperoleh 100 juta , selagi tidak tampak adanya kemungkinan
diperoleh hal tersebut. Sebab yang
demikian itu bertentangan dengan syar’i.
Al-kisah
: pernah Imam Al-Ghozali ditemui dalam suatu mimpi, lalu kepada beliau
ditanyakan “bagaimana perlakuan Alloh
terhadap tuan ? lalu beliau menjawab dengan cerita begini : Terlebih dulu, Alloh menempatkan aku di
tengah-tengah anugrahNya. Lalu Alloh bertanya kepadaku,” lantaran apa Aku
membawamu kesisi-Ku ? lalu aku menyebutkan amalan-amalan perbuatanku
begini dan begini....., sehingga Alloh memotong dengan firmanNya : “Aku tidak
menerima itu semua. Yang Aku terima adalah satu kebajikanmu, dimana pada suatu
hari engkau telah menulis , kemudian ada
seekor lalat hinggap pada penamu untuk minum air ( dalam wadah tinta) dan
dengan kasih sayangmu, engkaupun berhenti sejenak sampai lalat tersebut
memperoleh kesegaran ( kenyang ) “. Kemudian Alloh memerintahkan ‘ bawalah
hamba-Ku ini ke surga’. ( kitab Nahoihul Ibad, hal. 3 ) Demikian tulisan ini
semoga ada manfaatnya, amiiin. Kaweron, Juni 2016 M/ Ramadhan 1437 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar