Senin, 02 Juni 2014

NAFSU MUTMAINNAH

Oleh :  Drs. H. Sudono Al-Qudsi,  M.H.

             Malaikat  diberi akal tetapi tidak diberi nafsu, ia siap melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah, sedangkan  manusia diberi akal dan nafsu, sehingga ia terkadang mau melaksanakan perintah Allah dan terkadang enggan melaksanakannya . Berbeda lagi dengan binatang yang hanya diberi nafsu dan tidak diberi akal, tetapi nafsu binatang bisa diarahkan dengan melatihnya agar memberikan manfaat bagi manusia, dan  kalau tidak diarahkan maka binatang menjadi liar.
            Setiap manusia  pasti tahu “ kuda” , yaitu binatang yang tinggi besar, lincah, bisa untuk kontes, untuk menarik andong, dokar  atau untuk berlomba /pacuan kuda dan lain sebagainya.
           Untuk menjadikannya agar kuda bisa menarik andong, dokar atau untuk berlomba, maka pemilik kuda harus ektra berusaha  melatihnya supaya jinak  dan terarah sehingga kalau sudah jinak dan terlatih,  kuda akan sangat memberi manfaat bagi pemiliknya bahkan dapat dijadikan sumber penghasilan yang tidak sedikit.
            Sebaliknya jika pemilik kuda tidak melatihnya dan membiarkan begitu saja tentu hasilnya akan berbeda dengan kuda yang telah terlatih atau kuda tetap menjadi liar tak terkendalikan.
            Demikian juga jiwa  manusia kalau ingin tenang  harus melalui latihan-latihan.  yang salah satunya dengan berpuasa. Sebab kalau tidak dilatih jiwa manusia juga bisa menjadi liar tak terkendali , jiwanya tidak pernah tenang bahkan selalu bergejolak seperti nafsu binatang, lalu bisa jadi rakus, koruptor, dan perbuatan-perbuatan jelek lainnya yang sangat merugikan diri, keluarga dan masyarakatnya. QS.AlHijr ayat  27 sampai 30  yang artinya :
27. Hai jiwa yang tenang. 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.  29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, 30. masuklah ke dalam syurga-Ku.

Semoga kita mempunyai jiwa yang tenang dan berakhir menghadap Allah husnul khotimah amin.  Disampaikan dalam kuliah subuh Ramadhan 1434 H/2013 di Masjid Al-Mubarok Kaweron Talun Blitar





1 komentar:

  1. subhanallah,ini yang saya cari, tambah ilmu nih ^_^ trimakasih Bapak.. :D

    BalasHapus