SEKELOMPOK GENERASI YANG LEMAH
Oleh : Sudono Al-Qudsi
وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ
تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ
فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩
9. Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(An Nisa ayat 9).
Menurut para pakar ahli tafsir , seperti :
1
At Thabari , Fakhruddin Ar razi
: ditujukan kepada orang-orang
yang berada di sekeliling orang yang sakit dan diduga segera akan
meninggal.
2
Ibnu Kasir : ditujukan kepada wali-wali anak yatim agar
memperlakukannya seperti anak sendiri.
3
Muhammad Sayyid Thantawi, ditujukan
kepada semua pihak, siapapun, karena semua diperintahkan untuk berlaku adil ,
berucap yang benar dan tepat (TafsIr Al-Mishbah , juz, 2 hal. 355 ).
Ayat diatas diakhiri dengan kalimat QAULAN SYADIDAN
yang berarti perkataan yang benar dan tepat. Kata : syadidan , bukan
sekedar benar tetapi berarti tepat sasaran. Jadi kalau menghadapi mereka (anak
yatim) harus peka. Membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati dan
kalimat-kalimat yang lebih terpilih, bukan saja
kandungannya benar, tetapi juga tepat. Sehingga kalau memberi informasi
atau menegur jangan sampai menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka , tetapi
teguran yang disampaikan kepadanya meluruskan kesalahan sekaligus membina
mereka.
Rasululloh SAW, mengatakan kepada Sa’ad bahwa :
sesungguhnya engkau akan meninggalkan ahli warismu berkecukupan itu lebih baik
dari pada engkau meninggalkan keluarga
dalam uluran tangan orang lain ( Al-Qurtubi, Tafsir Al Jaamiu Li Ahkamil Qur’an, juz, 5 dan 6, hal. 36 ).
Menurut para pakar terjadinya sebagian masyarakat
muslim Indonesia saat ini mudah tergiur dan hanyut dalam buaian angan-angan.
Seperti, modus penggandaan uang, cepat kaya tanpa kerja, penipuan, yang baru-baru ini ramai di mass media karena
:
ضعف الاء يمان - ضعف العلم
– ضعف الاءكتساب
- ضعف الجهاد - ضعف الخلوق - ضعف النظام والاءجتما ع
Dan ternyata sudah digambarkan oleh
Alloh dalam surat An Nisa ayat 9 diatas yaitu DURRIYATAN DHIAFAN KHOFUU ALAIHIM
.
Demikian semoga ada manfaatnya,
Blitar, 16 Okt. 2016, Jamaah Haji Yasodam 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar