Minggu, 28 Mei 2017

TAFSIR : SURAH AL-IKHLASH




TAFSIR  :  SURAH  AL-IKHLASH

Oleh : Sudono Al-Qudsi


قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١  ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢  لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣  وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤

1.    Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
ASBABUN NUZUL
Sebab diturunkannya surat Al Ikhlas dikarenakan kaum musyrikin menanyakan kepada Nabi tentang Nasab Allah, apakah berupa seperti  berhala-berhala mereka, Maka turunlah surat ini .
 
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ: أَنَّ الْمُشْرِكِينَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” يَا مُحَمَّدُ، انْسُبْ لَنَا رَبَّكَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى:     
       
, “Wahai Muhammad sebutkan kepada kami tentang nasab Robbmu.” Maka Allah Subhanahu wata’ala menurunkan surat ini ......(Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Al Hakim, ini lafadz yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Pada lafadz Imam Tirmidzi yang serupa dengan lafadz diatas dihasankan oleh Syaikh Albani di dalam shohih wa dhoif Sunan Tirmidzi). Dan dinamakan surat Al Ikhlas dikarenakan pada surat ini terdapat penjelasan tentang pensucian yang sempurna untuk Allah ( tafsir Juz Amm karya Syaikh Utsaimin Hal.351 Maktabah Syamilah).

Dinamakan surah al-Ikhlash, terambil dari kata khalish yang berarti SUCI atau MURNI setelah sebelumnya memiliki kekeruhan. Ikhlash adalah keberhasilan mengikis dan menghilangkan kekeruhan itu sehingga sesuatu yang tadinya keruh menjadi murni. Dengan nama itu tercermin kadungan ayat-ayat ini bila difahami dan dihayati  oleh seseorang  maka itu akan menyingkirkan  segala kepercayaan , dugaan dan prasangka kekurangan atau sekutu bagi Allah SWT yang selama ini boleh jadi hinggap di benak dan hatinya , sehingga pada akhirnya keyakinannya tentang ke Esaan Allah benar-benar suci murni tidak lagi dihinggapi oleh kemusyrikan baik yang jelas   ( mempersekutukan Allah) maupun yang tersembunyi (riya’ dan pamrih) .(Al Mishbah, juz 15, hal. 606).
Penjelasan :  ( ikuti terus sesuai jadwal kuliah subuh ).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar