MEMAAFKAN
Oleh : Sudono Al-Qudsi, MH.
Asbabun
nuzul surat Attaghobun ayat 14
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ
فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ (14) إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ (15)
Hai
orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah pahala yang besar.
Menurut riwayat Tirmidzi yang mengutip pendapat Ibnu
Abbas bahwa : ayat ini turun membicarakan tentang kasus yaitu banyak
penduduk Makah ingin hijrah ke Madinah tetapi dihalang-halangi oleh istri dan
anak mereka , padahal dari peristiwa hijrah itu akhirnya mereka dapat bertemu
dengan kawan-kawannya yang sudah pengalaman dan mempunyai keahlian , kepandaian
dan pengetahuan. karena itulah mereka marah dan kesal terhadap istri dan
anak-anaknya dan akan menjatuhkan hukuman kepada istri dan anak-anak mereka yang
menjadi penyebab ketinggalan berhijrah, lalu turunlah ayat tersebut.
Dalam riwayat lain menyebutkan :
Ayat ini turun di Madinah menyangkut dengan AUF IBNU MALIK AL-ASYJA’I., yang anak-anak
dan istrinya bertangisan bila akan berperang
dan mereka melarangnya kawatir ia ditinggal mati, lalu ia mengadu kepada
Rasululloh , lalu turunlah ayat tersebut.
Selanjutnya Asbabun nuzul surat Annur ayat 22 :
(Dan janganlah bersumpah orang-orang yang mempunyai
kelebihan) yaitu orang-orang kaya (dan kelapangan di antara kalian, bahwa
mereka) tidak (akan memberi bantuan kepada kaum kerabatnya, orang-orang yang
miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah) ayat ini diturunkan
berkenaan dengan sahabat Abu Bakar r. a, ia bersumpah tidak akan memberikan
nafkah lagi kepada Misthah saudara sepupunya yang miskin lagi seorang Muhajir,
padahal Misthah adalah sahabat yang ikut dalam perang Badar. Misthah terlibat
dalam peristiwa berita bohong ini; maka sahabat Abu Bakar menghentikan nafkah
yang biasa ia berikan kepadanya. Para sahabat lainnya telah bersumpah pula,
bahwa mereka juga tidak akan memberikan nafkah lagi kepada seorang yang
terlibat membicarakan masalah berita bohong tersebut (dan hendaklah mereka
memaafkan dan berlapang dada) terhadap mereka yang terlibat, dengan
mengembalikan keadaan seperti semula. (Apakah kalian tidak ingin bahwa Allah
mengampuni kalian? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
terhadap orang-orang yang beriman. Sahabat Abu Bakar r.a. berkata sesudah turunnya
ayat ini, "Tentu saja, aku menginginkan supaya Allah mengampuni aku",
lalu ia memberikan lagi bantuannya kepada Misthah sebagaimana biasanya.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ
مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ
وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا
تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ.
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan)
kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang
berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
‘afwun , = ‘ain, fa’ dan wawu, berarti memaafkan, = meninggalkan sangsi terhadap
yang bersalah .
‘afwun = Menutupi,
terhapus , habis tiada berbekas.
Al-Ghozali = menghapus, mencabut akar sesuatu,
membinasakan
‘afiyah = perlindungan
Alloh dari keburukan.
ashofku = lembaran yang terhampar , ada kesan yang melakukanya
membuka lembaran baru.
Demikian juga tentang memaafkan disinggung oleh surat
al Maidah ayat 13 : fa’fuu anhum
wasfakhuu , dan al-Baqarah ayat 109 : fa’fuu washfakhuu.
Blitar, 28
Juni 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar