AJAKAN
BERPUASA
Hai
orang –orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebgaimana diwajibkan
atas orang-oang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. Ayat 183 Surat Al baqoroh.
Ayat
puasa dimulai dengan ajakan kepada setiap orang yang memiliki iman walau
seberat apapun. Ia dimulai dengan suatu pengantar yang mengundang setiap mukmin
untuk sadar akan perlunya melaksanakan ajakan itu. Ia dimulai dengan panggilan
mesra, wahai orang-orang yang beriman.
Kemudian
dilanjutkan dengan menjelaskan kewajiban puasa tanpa menunjuk siapa yang
mewajibkannya, diwajibkan atas kamu. Redaksi ini tidak menunjuk siapa
pelaku yang mewajibkan. Kenapa ? agaknya
untuk mengisyaratkan bahwa apa yang akan diwajibkan ini sedemikian penting
dan bermanfaat bagi setiap orang bahkan kelompok, sehingga seandainya bukan
Allah yang mewajibkannya, niscaya manusia sendiri yang akan mewajibkannya atas
dirinya sendiri. Ternyata yang diwajibkan adalah Ash shiyam yakni menahan diri.
Menahan
diri dibutuhkan oleh setiap orang, kaya atau miskin, muda atau tua, lelaki atau
perempuan, sehat atau sakit, orang modern yang hidup masa kini, maupun manusia
primitive yang hidup masa lalu, bahkan perorangan atau kelompok. Selanjutnya
ayat ini menjelaskan bahwa kewajiban yang dibebankan itu adalah, sebagaimana
telah diwajibkan pula atas umat-umat terdahulu sebelum kamu.
Ini
berarti puasa bukan hanya khusus untuk generasi mereka yang diajak berdialog
pada masa turunnya ayat ini, tetapi juga terhadap umat-umat terdahulu, walaupun
rincian cara pelaksanaannya
berbeda-beda. Sekali lagi dalam redaksi diatas tidak ditemukan siapa
yang mewajibkannya. Ini karena sebagian umat terdahulu berpuasa berdasar
kewajiban yang ditetapkan oleh tokoh-tokoh agama mereka, bukan melalui wahyu
Ilahi atau petunjuk Nabi.
Para
pakar perbandingan agama mnyebutkan bahwa orang-orang mesir kuno sebelum mereka
mengenal agama samawi telah mengenal puasa, demikian juga orang-orang Yunani
dan Romawi, puasa juga dikenal dalam agama- agama penyembah bintang, agama
budha, Kristen, Yahudi. Penyembah bintang puasa 30 hari setahun, ada yang
16, dan 27 hari untuk menghormati kepada bulan, bintang mars.
Agama Budha sejak terbit matahari sampai terbenamnya matahari, orang Yahudi
mengenal puasa selama 40 hari, untuk mengenang para Nabi atau pemuka-pemuka
agama.
Hidup
ini penuh dengan masalah, ada yang kecil, ada yang besar, berat ringan, mudah
sulit, dan setiap masalah perlu solusi agar masalah tersebut teratasi. Kadang
masalah yang satu baru selesai, timbul masalah lain yang lebih berat lagi.
Sehingga ada orang yang selalu dikejar-kejar masalah karenanya diperlukan
menahan diri untuk tidak lari dari masalah. Allah mengajarkan kepada kita untuk
bertahan dalam kesabaran , bertahan dalam kebenaran/istikomah agar nantinya
mendapatkan kemenangan yang dijanjikan Nya berupa surga :
ان الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا تتنزلوا عليهم الملاءكة الا
تخافوا ولا تخزنوا وابشروا بالجنة التي كنتم توعدون
Oleh
karena itu Alqur’an mengajarkan ash syiyam
(menahan diri) , karena menahan diri itu dibutuhan oleh setiap
orang,yaitu :
- Yang
kaya supaya menahan diri agar kekayaannya
tidak untuk maksiyat, judi, yang justru akan menambah masalah, tetapi
menahan diri dalam kesederhanaan, tidak
sombong.
- Yang
miskin , menahan diri , dengan kemiskinannya agar tak putus asa dan selalu
berusaha, menahan diri dalam kesabaran, karena dalam kesulitan suatu saat akan
mendapatkan kemudahan, inna ma’al usri yusron, fainna ma’al usri yusron.
- Yang
muda, menahan diri , saling hormat menghormati kepada yang tua.
- Yang
tua memberi contoh teladan kepada yang muda, agar tercipta hubungan harmonis.
- Yang
sehat, menahan diri agar tetap bersyukur ,
memanfaatkan umurnya dengan yang bermanfaat, dan bekerja keras demi
tercapainya cita-cita.
- Yang
sakit, menahan diri, agar mensikapinya dengan bertahan dalam kesabaran, karena
bersabar ketika sakit akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Alah SWT.
- Yang
punya jabatan, kedudukan, menahan diri jangan kena godaan yang menggiurkan,
suap dan lainnya, dan apa artinya jabatan kalau akhirnya jadi bulan-bulanan
dalam berita, mass media , meringkuk di hotel prodeo, yang semestinya menjadi
contoh yang baik bagi diri dan keluarga maupun masyarakatnya.
- Juga
menahan diri itu dibutuhkan oleh perorangan maupun kelompok agar tetap solid
dalam menghadapi segala gangguan, hal ini telah terbukti disaat perang uhud
umat Islam kalah dalam peperangan melawan orang-orang kafir banyak kaum
muslimin yang mati terbunuh karena mereka tidak mau menahan diri, tidak mau
mengikuti komando dari Rasulullah, tetapi dalam perang badar umat Islam mendapatkan
kemenangan dapat mengalahkan kaum kafir karena kum muslimin taat dan patuh
kepada pimpinan yaitu Rasulullah SAW.
Berpuasa
ternyata juga mendidik hidup menjadi sehat, sehat pikiran , jasmani rohani,
pada pokoknya hawa nafsu menjadi tekendali, insya Allah. Demikian catatan ini
semoga ada manfaatnya Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar