PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI
Dan sungguh telah Kami muliakan anak Adam (manusia) dan Kami angkat mereka di daratan dan di
lautan serta Kami anugrahkan kepada mereka berupa rizki yang baik-baik dan Kami benar-benar
memuliakan mereka diatas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan
kelebihan yang sempurna. Atas dasar itulah setiap manusia bertanggung jawab
terhadap segala nikmat yang dianugrahkan Allah SWT. kepadanya serta
kelebihannya dibandingkan makhlukNya yang lain , yaitu nikmat pendengaran, penglihatan
dan
hati. Allah berfirman dalam QS. Al Isro’ ayat 36 :
ان السمع والبصر والفؤاد كل اؤلئك كان عنه مسؤلا artinya : Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.
Jelas sudah bahwa kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk
lainnya terletak pada pendengaran, penglihatan dan hatinya. Bukankah kita
semakin hari semakin berkurang pendengaran kita ? bukankah penglihatan kita
semakin hari juga semakin berkurang ? bukankah Allah telah mengurangi sedikit
demi sedikit nikmat yang telah diberikanNya namun kita tidak pernah sadar hal
itu ? Bukankah kulit kita , wajah kita semakin keriput ? apakah
tenaga kita masih tetap seperti waktu muda ? banyak sebetulnya pertanyaan yang pura-pura
kita tidak tahu. Padahal Allah telah memberi contoh untuk memperhatikan diri
sendiri agar sadar dengan keberadaan kita ini. Allah mengungkapkan dengan kata
-kata : افلا تعقلون
-
افلا تسمعون – افلا تذكرون - -افلا تبصرون – masih
banyak lagi peringatan Allah yang seharusnya kita jadikan pelajaran berharga.
BAYI saja yang baru lahir dapat mengetahui lewat nalurinya bahwa air susu
ibunya dapat mengenyangkannya. Lalu iapun mengisap air susu melalui payudara
ibunya agar tetap hidup dan tidak mati kelaparan, ia keluar dari kandungan ibu
yang sangat gelap menuju dunia yang terang benderang dalam keadaan tidak
mengetahui sedikitpun perihal kehidupan atau kematian, termasuk fungsi payudara
atau air susu ibu yang menjadi sumber kehidupannya.
Manusia dengan segala kelebihannya, masak kalah dengan
burung-burung yang mampu membangun sarangnya dengan kemahiran yang memukau, Ia
melapisi bagian dalam sarangnya dengan bulu-bulu yang lembut sehingga anak-anak
burung yang baru menetas tidak sampai tercederai oleh bagian sarang yang kasar.
Bahkan beberapa jenis burung yang hidup di hutan Amazon, tempat jenis ular
banyak yang memangsa telur dan anak-anak burung, membangun sarangnya dalam
bentuk corong yang menjulur ke bawah . Sarang berbentuk corong ini diikat
dengan ranting pohon yang panjang dan kuat sehingga ular tidak dapat
menjangkaunya. Membangun sarang seperti ini tentu saja perlu memperhatikan
keseimbangan yang cermat, sehingga tidak sampai menjungkirbaliknan yang ada
didalamanya. Siapakah yang mengajarkan semua itu ? Siapakah yang mengajarkan
setiap induk, baik induk binatang maupun burung, memelihara anak-anaknya dan
mengorbankan kehidupannya setiap saat demi keberlangsungan hidup anak-anaknya ?
itulah yang dinamakan Insting keibuan (Ghorizah al – umumah ).
Manusia yang dilengkapi dengan hati, penglihatan, pendengaran
,semua nikmat yang Allah berikan agar manusia terus mensyukurinya, Allah
mengancam kepada manusia yang salah menggunakannya.
ولقد
درء نا لجهنم كثيرا من الجن والا نس لهم قلوب لايفقهون بها ولهم اعين لايبصرون
بها ولهم اذان لايسمعون بها اؤلئك كا لانعام بل هم اضل اؤلئك هم الغا
فلون
Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
jahannam kebanyakan dari jin dan manusia . Mereka mempunyai hati tetapi tidak
digunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata tetapi tidak
digunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah ), dan mereka mempunyai
telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah ).Mereka itu
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai. QS.Al A’rof ayat 179.
Kalau selama ini Allah masih menutupi kejelekan-kejelekan dan
dosa-dosa yang kita lakukan, karena Allah masih menyanyangi dan mencintai kita.
Tetapi bayangkan seandainya keburukan dan dosa-dosa kita, aib kita dibuka oleh
Allah, betapa malu manusia itu. Sangat mudah bagi Allah untuk membuka aib dan
dosa-dosa kita dan banyak caranya. Maka bersyukurlah, Allah yang Maha Penyayang,
masih menyayangi kita sekalipun kita berbuat salah dan dosa.
Suatu ketika para sahabat sedang mengadakan perjalanan wisata
rohani, seperti sekarang ini banyak ummat Islam yang ziarah wali songo.
Sampailah mereka di tengah padang pasir yang luas dan tandus. Dari jauh
terdengar sayup-sayup suara bacaan tasbih, takbir dan tahlil, semakin
dekat semakin keras bacaannya. Sehingga membuat penasaran setiap orang yang
mendengarnya. Lalu didekati ternyata ada sebongkah benda dan benda tersebut
dikiranya binatang atau lainnya, karena benda itu senantiasa dalam posisi
bersujud, bertasbih, subhanallah, subhanallah, subhanalloh. Lalu para Sahabat
mencoba menyapa , Assalamu’alaikum, Subhanalloh, Maha Suci Allah “ Ia menjawab
Wa alaikum salam. Ternyata seorang manusia yang tidak punya kaki, tidak punya
tangan dan tak punya apa-apa lagi. Subhanalloh ,Sahabat bertanya lagi “ kenapa
kalian berada disini ? Ia menjawab: Aku berdzikir dan bertaubat kepada
Allah, bayangkan saja orang yang tidak
punya apa-apa lagi masih selalu berdzikir, bertasbih dan bertaubat kepada
Allah, kenapa kita yang sempurna malah senantiasa menambah dan menambah dosa , bahkan
berani menghalalkan segala cara dalam mmperoleh sesuatu ?.
Allah telah memilih kita, menyayangi dan mencintai kita orang-orang
yang beriman dengan panggilan yang mulya yaitu “ YA ayyuhalladzina Amanuu,
wahai orang –orang yang beriman, suatu panggilan yang sempurna yang ditujukan
kepada kita. Allah memanggil kita melalui muadzin dengan panggilan : HAYYA
ALASH SHOLAH HAYYA ALAL FALAH, bukankah
panggilan ni dimulai dengan kata Allahu Akbar- Allahu Akbar, setelah itu Allah
tahu bahwa ummatnya telah pernah bersaksi kepada Allah dan RasulNya. Dengan
ucapan dua kalimah sahadat. Lalu Allah memerintahkan untuk mendirikan sholat.
Dan diakhiri ucapan dalam penggilan adzan itu dengan kata Allahu Akbar,
menunjukkan bahwa yang memanggil itu pada hakikatnya adalah Allah SWT, kenapa
manusia masih ragu dan tidak mau mendirikan sholat ?
Beberapa hari lagi kita
akan menunaikan puasa Ramadhan 1433 Hijriyah / 2012 masehi , bulan penuh pengampunan bagi orang
yang melaksanakan puasa karenanya pendengaran,
penglihatan dan hati kita juga berpuasa dari hal-hal yang dapat mengurangi
bahkan dapat menghapus pahala puasa, bukan sekedar mendapatkan lapar dan haus
belaka. Selamat menunaikan ibadah puasa
ramadhan 1433 Hijriyah ini semoga
amal ibadah kita mendapatkan ridloNya amiin. Demikian catatan hari ini dan terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar